Hewan yang dipamerkan kepada para pengunjung Alun alun yaitu seperti hewan mamalia, reptil dan unggas. Jenisnya seperti Ular Sanca (berukuran 4 meter), Higuana, Tupai, Musang dan Bunglon.
“Tujuan pameran hewan ini untuk mengedukasi warga masyarakat untuk memberikan pengetahuan tentang hewan kepada masyarakat dan cara penanganan bila bertemu dengan hewan liar di lingkungan,” ungkap Ipung ketau regional Leuwiliang kepada Wartawan. Minggu, (23/6).
Kata Ipung, pameran yang mereka gelar itu setiap seminggu sekali disaat hari weekend seperti yang dilakukan di Alun-alun tersebut. Selain itu para komunitas itu juga sering menerima panggilan dari beberapa sekolah.
“Kita sering gelarnya di hari libur aja, seperti di Alun alun ini, kita gelar dari jam 3-5. Tapi kita juga sering ada panggilan di bebera sekolah karena sudah bekerja sama dengan pihak terkait. Jadi selain edukasi, ini juga sekaligus mengenalkan satwa liar, bahwa hewan liar juga bisa jadi hewan peliharaan,” terang Ipung.
Ia juga menceritakan awal mula berdirinya komunikasi hewan bogor itu berawal dari di wilayah Kecamatan Bojonggede Bogor. Namun seiringnya berjalan dengan waktu, komunitas tersebut membuka sayap ke beberapa wilayah di Bogor.
“Awalnya komunitas ini dari Komunitas Bojonggede, kemudian buka sayap. Jadi bikin 3 regional, di Bojonggede, Cigombong dan Leuwiliang,” tukas Ipung.
Sementara pantauan dilokasi, para pengunjung Alun alun itu tampak begitu antusias dan seru ketika berinteraksi langsung dengan hewan yang sudah jinak.
Tak sedikit para pengunjung itupun bersewa foto dengan beberapa hewan tersebut yang didampingi oleh para komunitas Bogor tersebut.
Selain itu, para pengunjung juga bisa menikmati jajanan khas para UMKM Leuwiliang yang setiap hari berjualan di area tersebut.
(Agung fr/Rd)
