Terkesan Intimidasi Pedagang Jengkol - Pete, Oknum Security PT Lonsum Bahlias Tunjukan Sikap Arogan Dan Berkata "Kalian Yang Atur Atau Saya, Tidak Boleh Disini Kalian Jualan“
Kab. Simalungun, SUMUT, Kamis, 16 Oktober 2025.
Kab. Simalungun, SUMUT, MediaTargetKrimsus.Com — Sangat Disayangkan Sikap Arogan 'Ade Firmansyah' Security Yang Piket Di Pos Portal Pintu Masuk Perkantoran PT PP Lonsum Bahlias mengusir Pedagang Jengkol - Pete Yang Berjualan di Seberang Jalan Pos Satpam, tepatnya di pinggir jalan depan Pembibitan Kelapa Sawit, Senin (13/10/2025) Pukul. 12.30 wib.
Pantauan dilapangan saat Boru Naibaho dan suami hendak berjualan di depan pembibitan sawit Milik PT Lonsum Bahlias tersebut, tiba - tiba datang seorang oknum Security PT Lonsum Bahlias Bernama Ade Firmansyah dengan gaya sikap Arogan mengusir mereka berjualan di pinggir jalan depan Pembibitan sawit tersebut.
"Bang, Tidak Boleh berjualan disini, kalian menganggu akses jalan masuk mobil sawit kedalam perkebunan "Ungkapnya.
Lalu Manalu Suami Boru Naibaho menjawab perkataan Oknum Satpam tersebut bahwasanya mereka jualan disitu tidaklah mengganggu akses jalan masuk kendaraan kedalam kawasan kebun sawit PT Lonsum Bahlias yang mana Jalan tersebut lebarnya berkisar 20 meter.
"Kami Hanya beberapa jam aja Disni jualan bang, lagian lebarnya jalan ini dan kami tidak termasuk ganggu akses jalan karena kami agak kedalam dan dipinggir jalan ini, "Jawab Manalu kepada Security tersebut.
Tak merasa puas dengan larangan yang disampaikannya, oknum Security tersebut menunjukan sikap arogannya dengan mengatakan bahwa dirinya yang mengatur bukan mereka yang berjualan disitu.
"Kalian yang ngatur atau aku, pokoknya kalian jangan disini jualan, "Ucapnya dengan suara nada tinggi dan tunjukan sikap arogannya.
Merasa tak puas oknum Security tersebut memaksa Boru Naibaho dan Suaminya untuk pergi dan tidak boleh berjualan dilokasi tersebut dengan mengancam apabila mereka tidak pergi Satpam tersebut akan menaikan.
"Kelian dibilang bagus - bagus gak bisa, kalau gak mau pindah biar ku naikan ini, "Ucap Oknum Security tersebut dengan tunjukan sikap Arogan.
Kemudian Security tersebut juga sambil menelpon Babinsa untuk membantu dirinya melarang mereka berjualan dan tak lama kemudian Babinsa tersebut datang menghampiri mereka dengan mencoba komunikasi secara baik.
"Loh kamu nya dek Jualan disini, gini dek kami bukan bermaksud melarang jualan namun memang karena baru - baru ini ada kejadian membuat sebelah sini tidak bisah lagi parkir jualan,"Kata Babinsa tersebut.
Kemudian Suami Boru Naibaho menjawab perkataan Babinsa tersebut bahwasanya mereka hanya berjualan sebentar saja dan menurutnya tempat jualan mereka yang agak jauh dari tikungan yang dimaksud Security tersebut tidak menggangu kendaraan melintas ditikungan tersebut.
"Kami sebentar aja jualan Pak, barang jualan kami didalam mobil ini nya bukan kami turunkan ke bawah, "Jawab Boru Naibaho kepada Babinsa tersebut.
Selanjutnya Suami Boru Naibaho langsung bergegas memindahkan dagang jualan mereka ke tempat yang diminta yaitu dipinggir jalan lintas Perdagangan - Sugaran yang mana Jalan tersebut agak sempit karena lebarnya hanya sekitar 10 meter yang menurut mereka ditempat tersebutlah agak berisiko jualan dipinggir beram jalan.
Mendapatkan prilaku tidak wajar yang diberikan oknum Security dengan bahasa arogan, Boru Naibaho merasa sedih dengan cucurkan air mata dan sangat merasa direndahkan oleh oknum Satpam arogan tersebut.
"Sedih kali ku rasa sikap Satpam nya itu yang melontarkan bahasa arogan dan mengancam kami kalau gak pindah akan di naikan, "Ucapnya sembari mencucurkan air mata dipipi nya.
"Sepele kali dia melihat kami pedagang ini, karena Security PT Lonsum Bahlias jadi sesuka hati nya berkata kepada kami pedagang recehan ini..??, "Tambahnya.
Diwaktu yang bersamaan awak media ini mencoba konfirmasi Manager PT Lonsum Bahlias bernama Hendri Hayata Patras untuk meminta tanggapannya atas sikap arogan Satpamnya yang bertugas di Pos Portal Pintu Masuk Perkantoran PT Lonsum Bahlias terhadap pedagang yang berjualan jengkol - Pete tersebut.
"Atas nama siapa Sekuritinya biar saya tindak lanjuti, "Ungkapnya Hendri sembari bertanya nama Oknum Security tersebut.
Kemudian setelah diterangkan awak media ini sikap oknum Security nya kepada Hendri Hayata Patras selaku Manager PT Lonsum Bahlias, dirinya meminta maaf dan akan menindak tegas anggota Security nya tersebut.
"Saya akan tindak tegas Anggota saya. Maafkan kesalah pahaman kami. 🙏, "Pungkasnya.
Ke esokkan harinya, Selasa (14/10/2025) Manalu dan istri kembali berjualan dilokasi pertama mereka jualan, namun security arogan tersebut kembali melarang mereka dan perdebatan antara Boru Naibaho dengan Satpam terjadi.
"Kok sibuk kali Abang usir kami jualan disini, kami bukan mengganggu jalan masih lebar lagi jalan sebelah sana. Kami juga mulai hari Sabtu udah jualan disini tidak ada dilarang kayak Abang buat ini, "Tegasnya Boru Naibaho menjawab perkataan Security arogan tersebut.
"Loh kok jadi kakak yang ngatur disini, hak ku melarang kalian disini. Kalau gak mau bilang biar tau aku mengambil tindakan, "Ungkap Security tersebut.
Tak lama kemudian Security arogan tersebut kembali memanggil Babinsa untuk kembali mengusir mereka jualan dan Babinsa tersebut kembali datang menghampiri mereka.
"Buk Tolonglah ya jangan disini,"Ucap Babinsa sembari pergi dari lokasi tersebut.
Waktu bersamaan Manalu mencoba bermohon kepada Manager PT Lonsum Bahlias untuk diberikan ijin dan kemudian Manager tersebut menjawab permohonan mereka dengan memberikan ijin berjualan dilokasi yang dimaksud.
"Ok silahkan dan mohon agar tempat parkir tidak menggangu fasilitas umum seperti pengguna jalan dan jalur lintas alat berat. Terima kasih,"Jawabnya melalui Pesan WhatsApp Pribadinya.
"Sampaikan ke sekuriti saya sudah mengijinkan, "Tambahnya.
Kemudian Manalu menjumpai Satpam Ade Firmansyah tersebut untuk menunjukan pesan WhatsApp manager PT Lonsum Bahlias tersebut bahwasanya mereka di ijinkan berjualan disitu.
"Bang ini pesan pak Hendri Manager, bahwa kami diberikan ijin.
Tak yakin dengan perkataan Manalu, satpam tersebut mencocokan nomor manager tersebut dan menudu Manalu melaga dirinya dengan manager.
"Mana nomor nya aku juga simpan nomor manager, kau jangan suka melaga ya dan memang betul kau diijinkan disitu jualan...? "Tanya Satpam tersebut dengan wajah bengis kepada Manalu.
"Lihat aja chatingan Pak manager itu, kan dibilang suruh nyampekan sama mu bahwa kami udah di ijinkan jualan, "Jawab Manalu sambil mengambil HP miliknya dan meninggalkan pos satpam tersebut.
Tak lama kemudian Satpam tersebut kembali menghampiri Manalu dengan bertelepon pada Manager yang mana Satpam tersebut terkesan tak senang mereka berjualan dilokasi tersebut dengan mengatakan kepada Manager bahwa mereka mengganggu aktivitas kendaraan melintas.
"Begini Pak mereka mendengar juga ini, posisi mereka berjualan didepan pembibitan ini mengganggu akses kendaraan melintas, "Ucapnya kepada Manager.
"Ya udah saya lagi rapat, bicaralah dengan bagus dengan mereka, jangan ribut-ribut ya, "jawab Manager tersebut sambil pesan kepada Satpam agar berbicara dengan baik.
Lalu Security tersebut setelah bertelepon pada Manager tersebut dengan lantangnya menyuruh mereka pergi dari lokasi dimaksud sembari meninggal Manalu dan istri dengan wajah bengis dan melontaskan senyum tak senang.
Atas prilaku yang tidak menyenangkan dan terkesan mereka di intimidasi oleh Security yang arogan karena berjualan di lokasi perkebunan Bahlias tersebut, Boru Naibaho merasa tidak senang dan berharap pihak manajemen PT Lonsum Bahlias menindak tegas Security tersebut.
"Ngeri kali ya, tadi di ijinkan manager berjualan, sekarang berubah lagi. Kok jadi Security ini yang jadi ngatur Manager dan kayak terintimidasi kami ini berjualan disini "Ungkap Boru Naibaho sambil menangis.
"Bukan Banyak untung kami jual jengkol - Pete ini, tapi kok kek gini kali perbuatan mereka sama kami. Dimana prikemanusiaan mu Security kurang ajar, apa gak ada keluarga mu yang susah, "Jeritan tangis Boru Naibaho.
Hingga berita ini dikirim ke Redaksi, Boru Naibaho berharap kepada Pihak Manajemen PT Lonsum Bahlias untuk melakukan tindakan tegas kepada oknum Security yang arogan tersebut, agar tidak sesuka nya melontarkan bahasa arogan dan terkesan menindas pedagang eceran / recehan seperti mereka.
Diberitakan Oleh:
*(B. Sirait - Red)*
🌈🦋 🌈


Social Header