Seorang Oknum Polisi Akhirnya Ngaku 5 Tahun Selingkuh dan Kumpul Kebo dengan Dosen Muda Levi Sampai Biayai Kuliah
Kota Semarang - Jawa Timur, Jum'at, 21 Nopember 2025.
Kota Semarang - Jawa Timur, MediaTargetKrimsus.Com — Awalnya ngaku udah tua , tidak ada hubungan asmara, AKBP Basuki Akhirnya Ngaku 5 Tahun Selingkuh dan kumpul kebo dengan Dosen Muda Levi Sampai Biayai Kuliah. Asmara rahasia di tengah pandemi akhirnya terbongkar! AKBP Basuki ternyata tinggal satu atap dengan dosen muda Untag selama 5 tahun, meski sudah beristri.
Menariknya, nama dosen muda itu tercatat di Kartu Keluarga (KK) Basuki sebagai anggota keluarga lain, meski AKBP Basuki sudah memiliki istri dan satu anak.
Pengakuan itu disampaikan Basuki di hadapan penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng. Kombes Pol Artanto, Kabid Humas Polda Jateng, mengatakan:
"Iya, mereka ada hubungan itu (asmara) dan tinggal satu rumah. Ini dibuktikan dari keterangan AKBP B saat dilakukan penyelidikan oleh Propam."
Ajun komisaris Besar Polisi (AKBP) Basuki (56) akhirnya mengakui telah berselingkuh dengan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang berinisial DLL (35).
Basuki kini menjalani penahanan 20 hari sejak 19 November hingga 8 Desember 2025 karena pelanggaran kode etik berat. Pelanggaran itu terkait tinggal bersama wanita tanpa ikatan perkawinan sah, yang dinilai mencederai kesusilaan dan perilaku seorang aparat kepolisian.
Tidak tanggung-tanggung, AKBP Basuki yang sudah berkeluarga telah menjalin hubungan terlarang dengan DLL sejak 2020 alias 5 tahun yang lalu. Keduanya bahkan tinggal satu rumah.
"Iya, mereka ada hubungan itu (asmara) dan mereka tinggal satu rumah. Ini dibuktikan dari keterangan AKBP B saat dilakukan penyelidikan oleh Propam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto kepada TribunJateng, di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Kamis (20/11/2025).
Penahanan tersebut diambil karena Basuki yang merupakan Kepala Subdirektorat Pengendalian Massa Dalmas Direktorat Samapta Polda Jateng itu melakukan pelanggaran berat yakni sudah berkeluarga tetapi masih menjalin hubungan dengan wanita lain.
"Pelanggarannya adalah yang bersangkutan tinggal dengan wanita tanpa ikatan perkawinan yang sah. Perbuatan AKBP B ini adalah merupakan pelanggaran kode etik yang berat karena menyangkut masalah kesusilaan dan perilaku di masyarakat," imbuh Artanto.
Meski begitu, pihaknya bakal terus melakukan pemeriksaan dan mencari bukti-bukti pendukung. Terlebih pelaku berada di satu kamar yang sama dengan DLL sebelum korban tewas.
"Iya tahu (detik-detik kematian). Jadi AKBP B ini adalah saksi kunci dari penyelidikan peristiwa pidana maupun kode etik ini," jelasnya.
AKBP Basuki bakal menjalani sidang kode etik profesi Polri sebelum masa penahanannya habis. Artanto menyebut, sidang kode etik akan dilakukan secepatnya.
"Karena ini merupakan pelanggaran etik maka sanksi terberat adalah di PTDH (Pemberhentian Dengan Tidak Hormat/dipecat)," ujarnya.
Biayai Kuliah Korban...
AKBP Basuki ternyata selama ini membiayai kuliah doktoral wanita Muda berinisial DLL, dosen muda yang ditemukan tewas tanpa busana.
DLL ditemukan tewas tanpa sehelai benang di sebuah kamar kos-hotel kostel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025) pagi. AKBP Basuki menjadi orang pertama yang melaporkan kematiannya.
Ia menyatakan tidak ada hubungan asmara, dan mengaku mengenal DLL hanya karena rasa simpati sejak orangtua korban meninggal dunia. Bahkan, Basuki mengatakan sempat membiayai proses wisuda doktoral.
“Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” ujarnya kepada wartawan, dikutip dari TribunJateng, Rabu (19/11/2025).
Perwira yang bertugas di Ditsamapta Polda Jawa Tengah itu menyebut, korban sudah lama bermasalah dengan tekanan darah dan kadar gula tinggi. Bahkan DLL disebut muntah-muntah pada sore itu.
“Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru-kuning dan celana training,” ujar Basuki.
Karena kondisi korban yang lemah. Ia pun mengaku menemaninya di hotel. Namun, ia terkejut saat mendapati korban tergeletak tanpa busana keesokan hari, dengan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Basuki berdalih kondisi itu dipicu reaksi tubuh menjelang kematian.
Meski pengakuan Basuki sudah terang, penyidik masih membutuhkan bukti tambahan untuk menelusuri kronologi awal hubungan asmara ini secara detail.
Sumber:
FB Andriyasana
FB Nida Nida
FB Bumiku segitiga
@ TribunJateng
Diberitakan Oleh:
***(DL - Tim Red).***
🌈🦋 🌈



Social Header